on Selasa, 04 Februari 2014
VULKANISME
JALUR PEGUNUNGAN, TIPE LETUSAN GUNUNG BERAPI, MATERIAL PASCA-VULKANIK, BENTUK GUNUNG, MANFAAT GUNUNG BERAPI

Persebaran gunung berapai di Indonesia
Di Indonesia terdapat 128 gunung aktif, tujuh puluh diantaranya pernah meletus atau menunjukkan aktivitasnya. Indonesia dilalui oleh tiga jalur pegunungan yang membentuk  Kepulauan Indonesia yaitu sistem pegunungan Sunda, sistem pegunungan Asia Timur, dan sistem pegunungan Australia Timur. Ketiga jalur pegunungan tersebut bertemu dan bertabrakan di sekitar Laut Banda karena adanya batuan yang masiff dan tua sehingga lempeng tersebut terhenti.
Tiga jalur pegunungan :
1)          Sistem pegunungan Sunda bagian dari Sirkum Mediterania meliputi fuatcepat : Arakan Yoma (Myanmar) - Sumatera - Jawa - Bali - Lombok - Sumbawa - Flores - Solor - Alor - Wetar - Damar - Nila - Serua - Manuk - Kep. Banda.
2)          Sistem pegunungan Asia Timur bagian dari Sirkum Pasifik meliputi : Kamsyata - Kep. Kuril - Kep. Jepang - Taiwan - Philipina dan kemudian bercabang antara lain cabang P. Luzon - P. Palawan - Serawak - Peg. Kapuas, cabang Kep. Sulu - Peg. Pantai Timur Kalimantan - Peg. Meratus (Kal-Sel), dan cabang P. Samar - P. Mindanau - Kep. Sangkir (Sul-Ut) - Kep. Talaud (Sul-Teng).
3)          Sistem pegunungan Australia Timur meliputi fuatcepat : New Zealand - Australia Timur - New Caledonia - Kep. Bismarck - Papua Nugini - Peg. Jaya Wijaya - Kep. Maluku - Halmahera - Morotai.
Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam bumi. Sedangkan plutonisme adalah peristiwa mendekatnya magma ke permukaan bumi. Proses vulkanisme dibagi menjadi dua yaitu ekstrusi dan intrusi. Ekstrusi ialah keluarnya magma dari perut bumi ke permukaan bumi melalui letusan gunung berapi yang membentuk batuan beku luar, sedangkan intrusi adalah perrgerakan magama dari perut bumi menuju siil, dike, atau lakolith yang membentu batuan beku dalam.

TIPE LETUSAN GUNUNG API
Setiap gunung berapi memiliki karakteristik letusan (erupsi) tertentu  yang dapat dilihat dari material yang dikeluarkan, intensitas erupsi, bentukan alam hasil erupsi dan kekuatan letusannya. Para ahli geologi membedakan letusan gunung api dalam 7 tipe yaitu:
 1.           Letusan Tipe Hawaii
Ciri-ciri letusan tipe Hawai antara lain: (1) lava yang dikeluarkan dari lubang kepundan bersifat cair (2) lava mengalir ke segala arah (3) Bentuk gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai perisai atau tameng. (4) skala letusannya relative lebih kecil namun intensitasnya cukup tinggi.  Contoh gunung berapi dengan tipe letusan Hawaii antara lain: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
 2.           Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri: (1) seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali. (1) Letusannya memiliki interval waktu hampir sama. Gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12 menit, artinya setiap 12 menit kawah melontarkan material padat berupa pasir, batu, dan abu. (2) material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu  Contoh tipe letusan Stromboli yaitu Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
 3.          Letusan Tipe Vulkano
Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu (1) cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur, (2) besar kecilnya letusan didasarkan atas kekuatan tekanan dan kedalaman dapur magmanya.(3) daya rusak cukup besar.  Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
 4.          Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.


 5.          Letusan Tipe Perret atau Plinian
Tipe perret termasuk tipe yang sangat merusak karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri utama tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol di ujungnya. Contoh, letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980 merupakan tipe perret yang letusannya paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat, menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera.
 6.          Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
 7.          Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.

Proses keluarnya vulkanisme
Magma (batholith) > Lava (kawah) > Lahar (permukaan bumi)
Penampang melintang gunung berapi
Sumber: indiana.edu
Keterangan:
v Batholith : tempat bersarangnya magma (dapur magma) yang jauh di dalam kulit bumi (astenosfer) copipaste.
v Latolith : tempat bersarangnya magma yang menyusup di antara lapisan-lapisan kulit bumi dengan bentuk seperti kubah.
v Sill : lapisan magma yang menyusup sejajar di antara lapisan-lapisan kulit bumi.
v Dike / Gang : lapisan magma yang menyusup melintang di antara lapisan-lapisan kulit bumi.
v Diaterma : batuan pengsisi pipa letusan yang bebentuk silinder mulai dari dapur magma hingga permukaan bumi.
v Aphophyse : suatu intrusi yang bercabang banyak seperti menjari.
v Lopolith : batuan beku intrsusi yang mendesak lapisan di atas dan di bawahnya sehingga membentuk bikonveks (kue dorayaki)
v Pacolith : batuan beku intrusi yang mendesak lapisan di bawahnya sehingga membentuk cekungan.


Bentuk-bentuk gunung berapi
1.          Perisai
Letusan G. Mauna Loa, Hawaii yang berbentuk perisai
sumber: volcano-club.blogspot.com
a.           lava yang dikeluarkan sangat cair dan encer
b.          letak dapur magma sangat dekat dengan permukaan bumi
c.           ledakannya/tekanan gas lemah disertai leleran lava(erupsi efusif)
d.          bentuk lereng gunung sangat landai seperti perisai
e.           lava membeku sangat lambat
f.            sering disebut gunung berapi lava, karena terbentuk oleh lava saja
g.          banyak terdapat di Kep. Hawaii contoh G. Kilioula dan G. Mauna Loa

2.           Maar
Kawah Tengger, Pasuruan hasil letusan G. Tengger
sumber: www.crisp.nus.edu.sg
a.           letusan dahsyat hanya sekali saja
b.          letak dapur magma jauh dari permukaan bumi
c.           bentuk lereng gunung seperti travesium
d.          letusan/tekanan gas kuat disertai ledakan (erupsi eksplosif)
e.           hasil letusan membentuk kaldera/kawah
f.            contohnya letusan G. Tengger, G. Toba Purba, G. Tambora

3.          Strato
Semeru, gunung tertinggi di P. Jawa yang berbentuk strato
sumber: www.idrn.info
a.           lereng gunung berbentuk kerucut
b.          sifatnya berlapis-lapis hasil endapan bahan letusan
c.           letusan/tekanan gas campuran yang saling bergantian (efusif dan eksplosif)
d.          letusan terjadi berulang-ulang
e.           letak dapur magma jauh dari permukaan bumi
f.            banyak terdapat di Indonesia
g.          contohnya G. Merapi, G. Semeru, G. Galalama, G. Kerinci

Sifat-sifat gunung berapi
Ø  Aktif : gunung api yang tiap kali meletus atau menunjukkan gejala meletus seperti Gunung Merapi, Jogja.
Ø  Istirahat : gunung api yang untuk sementara tenang (tidak menunjukkan kegiatan), tetapi pada saat tertentu akan aktif kembali seperti G. Galalama, Sulawesi.
Ø  Mati : gunung api yang belum atau tidak pernah menunjukkan kegiatan dan gejala meletus seperti G. Sumbing dan G. Sindoro, Jawa Teengah.

Material yang dikeluarkan gunung berapi pada saat terjadi erupsi
1.          Efflata : berbentuk padat seperti bom (batu besar), kerikil (diameter 1cm), lapilli (diameter 0,5cm), pasir (diameter 2mm), dan debu vulkanik/tuff.
2.          Effusiva : berbentuk cair seperti geyser (air panas yang memancar), air makdani (air panas yang mengandung mineral), dan lahar dingin.
3.          Exhalasi : berbentuk gas seperti Mofet CO2 (gas asam arang), Solfatara H2S (gas belerang), dan Fumarol H2S (uap air panas).
Manfaat gunung berapi
1.          bahan letusannya dapat menyuburkan tanah (tanah andosol, tanah tuff, tanah vulkanik), karena banyak mengandung unsur mineral.
2.          kepundan gunung berapi banyak mengeluarkan belerang yang bermanfaat untuk industri obat-obatan dan industri kimia.
3.          terdapat sumber air panas dan mineral untuk pemandian dan pengobatan penyakit.
4.          pegunungan dan gunung dapat memaksa copipaste angin untuk naik sehingga menurunkan hujan orografis.
5.          relief yang terjal memungkinkan terbentuknya air terjun untuk pembangkit listrik.

6.     keindahan alam pegunungan dimanfaatkan sebagai objek wisata.

0 komentar:

Posting Komentar